Para pengrajin[5]
harus menghitung hari baik untuk memulai pencarian kayu sebagai bahan
baku. Biasanya jatuh pada hari ke lima dan ketujuh pada bulan yang
berjalan. Angka 5 (naparilimai dalle'na) yang artinya rezeki sudah di
tangan. Sedangkan angka 7 (natujuangngi dalle'na) berarti selalu dapat
rezeki. Setelah dapat hari baik, lalu kepala tukang yang disebut
"punggawa" memimpin pencarian.
Pada saat peletakan lunas, juga harus disertai prosesi khusus. Saat dilakukan pemotongan, lunas
diletakkan menghadap Timur Laut. Balok lunas bagian depan merupakan
simbol lelaki. Sedang balok lunas bagian belakang diartikan sebagai
simbol wanita.
Usai dimantrai, bagian yang akan dipotong ditandai dengan pahat.
Pemotongan yang dilakukan dengan gergaji harus dilakukan sekaligus tanpa
boleh berhenti. Itu sebabnya untuk melakukan pemotongan harus
dikerjakan oleh orang yang bertenaga kuat. Demikian selanjutnya setiap
tahapan selalu melalui ritual tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar