Kapal kayu Pinisi telah digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu, diperkirakan[3] kapal pinisi sudah ada sebelum tahun 1500an. Menurut[4]
naskah Lontarak I Babad La Lagaligo pada abad ke 14, Pinisi pertama
kali dibuat oleh Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu untuk
berlayar menuju negeri Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai.
Sawerigading berhasil ke negeri Tiongkok dan memperisteri Puteri We
Cudai. Setelah beberapa lama tinggal di negeri Tiongkok, Sawerigading
kembali kekampung halamannya dengan menggunakan Pinisinya ke Luwu.
Menjelang masuk perairan Luwu kapal diterjang gelombang besar dan Pinisi
terbelah tiga yang terdampar di desa Ara, Tanah Beru dan Bira.
Masyarakat ketiga desa tersebut kemudian merakit pecahan kapal tersebut
menjadi perahu yang kemudian dinamakan Pinisi. Orang Ara adalah pembuat
badan kapal, di Tana Beru pinisi tersebut dirakit dan orang Bira yang
merancang kapal tersebut menjadi Pinisi dan ketujuh layar tersebut lahir
dari pemikiran orang-orang Bira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar